Fitofarmaka, apasih itu?kenapa sih harus tahu tentang fitofarmaka? Buat anda yang belum tahu tentang fitofarmaka atau pernah mendengar kata tentang fitofarmaka namun tidak tahu maksud dan artinya atau juga bila anda pernah melihat logo seperti dibawah ini, tapi gak ngerti maksudnya, baca terus artikel ini yah. Karena fitofarmaka berhubungan dengan obat tradisional. Mengetahui tentang fitofarmaka juga kan menamabah wawasan tentang obat tradisional terutama di Indonesia. Dan artikel herbal berharap menghadirkan sesuatu yang lebih tentang pengertian obat herbal yang benar, yang enak dibaca dalam bentuk makalah obat herbal
Sebelum mengenal apa itu fitofarmaka, kita mulai dulu membahas tentang obat tradional Indonesia atau juga biasa disebut obat herbal alam (OBA). Menurut Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia no.HK.00.05.41.1384, Obat Bahan Alam (OBA) a.k.a Obat Tradisionaladalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman, definisi ini akan mengawali pembahasan fitofarmaka.  Sediaan sarian (galenik) itu sendiri merupakan hasil ekstraksi atau penyarian bahan tumbuhan dan hewan. Setelah tahu tentang OBA, inilah pembagian OBA di Indonesia yang mana fitofarmaka masuk di dalamnya.
Jamu
logo jamu
Lain dari fitofarmaka, Jamu bisa diartikan sebagai  obat tradisional yang disediakan secara tradisional, tersedia dalam bentuk seduhan, pil maupun larutan. Pada umumnya, jamu dibuat berdasarkan resep turun temurund dan tidak melalaui proses seperti fitofarmaka. Jamu harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu:
·         Aman
·         Klaim khasiat berdasarkan data empiris (pengalaman)
·         Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
Sebuah ramuan disebut jamu jika telah digunakan masyarakat melewati 3 generasi. Artinya bila umur satu generasi rata-rata 60 tahun, sebuah ramuan disebut jamu jika bertahan minimal 180 tahun. Inilah yang membedakan dengan fitofarmaka, dimana pembuktian khasiat tersebut baru sebatas pengalaman, selama belum ada penelitian ilmiah. Jamu dapat dinaikkan kelasnya menjadi herbal terstandar atau fitofarmaka dengan syarat bentuk sediaannya berupa ekstrak dengan bahan dan proses pembuatan yang terstandarisasi
Obat Herbal Terstandar (OHT)
Logo OHT
Obat Herbal Terstandar (OHT) juga tidak sama dengan fitofarmaka. Obat Herbal Terstandar (OHT) adalah obat tradisional yang berasal dari ekstrak bahan tumbuhan, hewan maupun mineral. Perlu dilakukan uji pra-klinik untuk pembuktian ilmiah mengenai standar kandungan bahan yang berkhasiat, standar pembuatan ekstrak tanaman obat, standar pembuatan obat yang higienis dan uji toksisitas akut maupun kronis seperti halnya fitofarmaka.Dalam proses pembuatannya, OHT memerlukan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal serta memerlukan tenaga kerja dengan pengetahuan dan keterampilan pembuatan ekstrak, yang hal tersebut juga diberlakukan sama padafitofarmaka.
Inilah beberapa kriteria OHT, yang dibaca sekilas hampir mirip fitofarmaka. yaitu:
-          Aman
-          Klaim khasiat secara ilmiah, melalui uji pra-klinik
-          Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
-          Telah dilakukan standardisasi terhadap bahanbakuyang digunakan dalam produk jadi.
Di Indonesia sendiri, telah beredar 17 produk OHT, seperti : diapet®, lelap®, kiranti®, dll. Sebuah herbal terstandar dapat dinaikkan kelasnya menjadi fitofarmaka setelah melalui uji klinis pada manusia.
Fitofarmaka
Fitofarmaka untuk lebih jelasnya ada di uraian tentang fitofarmaka dibawah ini.
Definisi Dan Kriteria Fitofarmaka
Fitofarmaka merupakan jenis obat tradisionalyang dapat disejajarkan dengan obat modern karena proses
Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah di standarisasi.
Uji klinik yang dilakukan meliputi :
1.      Uji toksisitas
2.      Uji eksperimental pada hewan
3.      Uji klinik fitofarmaka pada manusia dengan tahapan :
a.       Pada manusia sehat
b.    Pada manusia dengan penyakit terkait

Post a Comment

أحدث أقدم