BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Pada Tumbuhan kelas / tingkat tinggi dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau monokotil dan tumbuh – tumbuhan berbiji keping dua atau dikotil. Ciri – ciri tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae karena memiliki bunga yang sesungguhnya.

Tanaman monokotil membawahi sejumlah bangsa dan suku tumbuhan yang warganya dianggap mempunyai tingkat perkembangan filogenetik yang tertinggi. Jenis – jenis tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini dapat dikenal berdasarkan ciri – ciri sebagai berikut:

Tanaman dikotil meliputi terna, semak-semak, perdu maupun pohon yang mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai berikut yaitu,  mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga (berbiji belah ) dan akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang khusus, akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok ( akar tunggang ) yang bercabang-cabang dan membentuk sistem akar tunggang, Batang berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas, duduk daun biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang saja berseling, daun tunggal atau daun majemuk, sering kali sisertai oleh daun-daun penumpun, jarang memiliki pelepah, helaian daun bertulang menyirip atau menjari, pada cabang-cabang kesamping seringkali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak lurus pada bidang median dikanan kiri cabang tersebut, bunga bersifat di-,tetra-, atau pentramer.

Dan ciri – ciri anatomi tumbuhan dikotil yaitu baik akar maupun batang mempunyai kambium, sehingga akar maupun batangnya memperlihatkan pertumbuhan menebal, pada akar berkas radial berkas pengangkutnya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal, pada batang berkas pengangkutan penyusun tersusun dalam lingkaran dengan xylem disebelah dalam dan floem sebelah luar, diantaranya terdapat kambium, jadi berkas pengangkutnya bersifat kolateral terbuka, kadang-kadang bikolateral.

II. Tujuan
Adapun tujuan dari pengamatan ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan tumbuhan monokotil dan dikotil
2. Mengetahui perbedaan antara tumbuhn monokotil dan dikotil

III METEODOLOGI PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
1.Tanaman Jambu
2. Tanaman rumput-rumputan

B.  Cara Kerja
1. Menyediakan alat-alat yang akan digunakan dalam percobaan.
2. Mengamati bagian-bagian yang terdapat pada tanaman yang akan digunakan.
3. Merumuskan tanaman tersebut termasuk kedalam tanaman monokotil atau dikotil.
4. Mendeskripsikan tanaman-tanaman tersebut.
5. Membuat hasil pengamatan dalam tabel





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.     KAJIAN TEORI
Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) mempunyai struktur tubuh yang dapat dibedakan secara jelas, yaitu sebagai berikut :

1.      Akar
Akar dikelompokkan menjadi dua yaitu :
a.      Akar serabut
Akar serabut berbentuk seperti serabut. Ukuran akar serabut relatif kecil, tumbuh di pangkal batang dan besarnya hampir sama. Akar semacam ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping satu (monokotil), misalnya kelapa, rumput, padi, jagung dan tumbuhan hasil mencangkok  (dari suku Poaceae atau Graminae, Zingiberaceae, Musaceae, Orchidacea, Arecacea atau Palmae dan Liliaceae).
b.      Akar tunggang
Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang merupakan kelanjutan batang, sedangkan akar – akar yang lain merupakan cabang dari akar utama. Perbedaan antara akar utama dan akar cabang sangat nyata. Jenis akar ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil). Misalnya kedelai, mangga, jeruk dan melinjo (dari suku Euphorbiaceae, Solanaceae, Papilionceae, Putaceae dan Myrnaceae).
2.      Batang
Batang dapat dikelompokan menjadi tiga jenis, yaitu :
a.      Batang berkayu
Yaitu batang yang memiliki kambium. Kambium memiliki dua arah pertumbuhan, yaitu ke arah dalam dan ke arah luar. Ke arah dalam, kambium membentuk kayu sedangkan ke arah luar membentuk kulit. Karena pertumbuhan kambium inilah batang tumbuhan bertambah besar. Contoh tumbuhan yang memiliki batang jenis ini antara lain jati, mangga dan mranti (dikotil).
b      Batang rumput
Yaitu batang yang memiliki ruas – ruas dan pada umumnya berongga. Batang jenis ini mudah patah dan tumbuhanya tidak sebesar batang berkayu. Misalnya batang adi, jagung dan rumput (monokotil).
c.       Batang basah
Yaitu batang tumbuhan yang strukturnya lunak dan berair. Misalnya tumbuhan bayam dan patah air.
3.      Daun
Daun yang lengkap terdiri atas tulang daun, helai daun, tangkai daun dan pelepah daun. Selain itu batang juga mempunyai urat. Urat daun adalah susunan pembuluh angkut pada daun. Tumbuhan monokotil memiliki urat daun yang memanjang dari pangkal ke ujung daun secara sejajar. Tumbuhan dikotil mempunyai urat daun yang membentuk jaringan. Urat dan tersebut bercabang – cabang hingga menjadi percabangan kecil seperti jaring atau jala. Bentuk tulang daun juga bermacam – macam, antara lain sebagai berikut :
a.      Menyirip
Tulang daun jenis ini memiliki susunan seperti sirip – sirpi ikan. Contoh tumbuhan yang memiliki jenis tulang seperti ini adalah tulang daun jambu, mangga dan ramutan.
b.      Melengkung
Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis – garis melengkung. Misalnya tulang daun sirih, gadung dan genjer.
c.       Menjari
Tulang daun menjari bentukny seperti jari – jari tangan manusia. Misalnya tulangdaun pepaya, jarak, ketela pohon dan kapas.
d.      Sejajar
Tulang daun sejajar memiliki bentuk seperti garis – garis sejajar. Tiap – tiap ujung tulang daun menyatu. Misalnya tulang daun tebu, padi dan semua jenis rumput – rumputan.
Selain berdasarkan tulang daunya , daun juga bisa dibedakan lagi menjadi daun tunggal dan daun majemuk. Daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa helai daun di setiap tangkainya. Sedangkan daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa helai daun di setiap tangkainya.

BAB III
METODE PENELITIAN

A.     Alat Dan Bahan
1.      Jenis – jenis tumbuhan berbunga di halaman sekolah.
2.      Buku
3.      Alat tulis
4.      Kamera

B.      Cara Kerja
1.      Melakukan konservasi di lingkungan sekolah
2.      Menentukan salah satu jenis tumbuhan yang akan diamati
3.      Mengamati ciri – ciri morfologi dari tumbuhan tersebut
4.      Mencatat hasil pengamatan, yang berupa nama tumbuhan beserta nama ilmiahnya,ciri – ciri akar, daun, bunga, dan batang
5.      Berdasarkan cir i– cirinya, lalu mengelompokkn tumbuhan tersebut ke dalam tumbuhan Dikotil atau Monokotil
6.      Membuat laporan hasil pengamatan.

C.      Tempat dan Waktu
Di lingkungan sekitar SMA Negeri 2 Trenggalek pada tanggal  26 Februari – 12 Maret 2013

BAB IV
ANALISA DATA

A. TABEL HASIL PENGAMATAN

NO
BENTUK
TANAMAN JAMBU
TANAMAN RUMPUT-RUMPUTAN
1.
DAUN
MENYIRIP
MELENGKUNG
2.
AKAR
TUNGGANG
SERABUT
3.
KAMBIUM
MEMILIKI KAMBIUM
TDAK MEMILIKI KAMBIUM
4.
BATANG
BERCABANG
TIDAK BERCABANG

B. KLASIFIKASI TUMBUHAN JAMBU DAN RUMPUT-RUMPUTAN :
NO
KLASIFIKASI
TANAMAN JAMBU
TANAMAN RUMPUT-RUMPUTAN
1.
KINGDOM
Plantae
Plantae
2.
SUBKINGDOM
Tracheobionta
Tracheobionta
3.
SUPER DIVISI
Spermatophyta
Spermatophyta
4.
DIVISI
Magnoliophyta
Magnoliophyta
5.
KELAS
 Magnoliopsida
Liliopsida
6.
SUB KELAS
Rosidae
Commelinidae
7.
ORDO
Myrtales
Cyperales
8.
FAMILI
Myrtaceae
Cyperaceae
9.
GENUS
Psidium
Cyperus
10.
SPESIES
Psidium guajava L.
Cyperus rotundus L.


C. DESKRIPSI PERBEDAAN TUMBUHAN DIKOTIL DAN MONOKOTIL
Perbedaan antara tumbuhan dikotil dan monokotil kebanyakan terdapat pada struktur morfologinya. Perbedaan yang lain juga masih ada, antara lain tentang system reproduksi atau system perkembangbiakan yang dimilikinya.
Tumbuhan dikotil dapat berkembang biak dengan dua cara, yaitu cara vegetatif atau tanpa kawin dan generatif atau dengan kawin. Kebanyakan perkembangbiakan tumbuhan dikotil dengan cara vegetatif adalah vegetative buatan yang dilakukan oleh manusia bukan merupakan prose salami yang dilakukan tumbuhan itu sendiri.Perkembangbiakan generatif diawali dengan proses penyerbukan yaitu menempelnya sebruk sari di kepala putik. Proses ini terjadi di bunga, sehingga bunga disebut juga alat kelamin tumbuhan karena disinilah terdapat alat perkembangbiakan jantan dan betina.
Tumbuhan monokotil kebanyakan berkembang biak dengan satu cara, yaitu vegetatif alami. Banyak jenis dari vegetative alami ini, semua tergantung dari masing-masing jenis tumbuhan yang ada, Misalnya aneka jenis rimpang seperti jahe, kunyit, dan lain-lain. Semua jenis rimpang tersebut ketika berkembang biak akan selalu membentuk 


BAB V
PENUTUP


A.     Kesimpulan
Tumbuhan Monokotil dan Dikotil memiliki ciri – ciri morfologiyang berbeda dilihat dari akar, batang, daun dan bunga.

B.       Saran
Laporan ini masih banyak kekurangan, baik itu dalam hal keaktualanya maupun cara penulisanya, untuk itu kami mohon saran yang bersifat membangun agar dalam penulisan selanjutnya dapat tercapai kesempurnaan dan hasil yang maksimal.


Daftar Pustaka
1.       Tim Bimata.2012.BIOLOGI untuk SMA Kelas x Semester 2.Sukoharjo:CV Willian
2.       Team MGMP SMA Kab.Trenggalek.2012.Biologi SMA/MA Kelas X Semester genap.Trenggalek:CV Zaidan
3.       http://green.kompasiana.com


Post a Comment

أحدث أقدم