BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Komunikasi merupakan wahana yang digunakan perawat untuk mengenal klien, menetapkan kebutuhan dan bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan tersebut  (Ermawati dkk, 2009).
Kemampan komunikasi pada anak merupakan saah satu indikator perkembangan anak. Komunikasi sangat mempengaruhi tingkat perkembangan anak dalam beraktivitas dengan lingkungannya (Mundakir, 2006).
Komunikasi dapat berbentuk verbal, non verbal, dan abstrak. Komunikasi verbal seperti ekspresi vokal dalam bentuk tertawa, merintih, berteriak atau menangis. Komunikasi non-verbal sering disebut sebagai bahasa tubuh, seperti isyarat, gerak-gerik, lenggak-lenggok, ekspresi wajah, postur tubuh dan reaksi terhadap sesuatu, sedangkan komunikasi abstrak seperti permainan, ekspresi artistik (seni), simbol, photografi dan cara memilih pakaian. Hanya karena komunikasi abstrak memungkinkan menggunakan penguasaan dan pengontrolan kesadaran melibihi komunikasi verbal (bersifat subyektif), maka komunikasi abstrak kurang dapat dipercaya untuk menunjukkan perasaan yang sebenarnya, khususya dalam berkomunikasi dengan anak-anak (Mundakir, 2006).
B.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui cara mengasuh bayi
2.      Untuk mengetahui cara mengasuh balita anak
3.      Untuk mengetahui cara mengasuh lansia


BAB II
PEMBAHASAN

A.        Membangun Hubungan Dengan Bayi
  1. Jangan Takut Pada Si Bayi
Bayi dilahirkan untuk diasuh dan untuk dididik sedemikian rupa agar kelak mereka menjadi manusia yang penuh tanggung jawab dan berguna bagi lingkungannya.jangan takut memberinya makan jika anda mengira dia lapar.
Dia akan menolak jika dugaan anda salah. Jangan takut untuk mencintai dan menikmati kehadirannya. Jangan takut untuk memenuhi semua permintaannya apabila masih dapat dan pantas diterima. Bayi belum mampu menentukan baik tidaknya sesuatu, tugas andalah untuk menunjukkannya. Karena itu jangan takut untuk bertindak tegas jika memang anda terpaksa bertindak demikian.
  1. Terimalah Anak Anda Seadanya
Anak-anak yang merasa di terima orang tuanya seadanya akan tumbuh menjadi orang yang penuh kepercayaan pada diri sendiri. Mereka akan memiliki semangat untuk melakukan berbagai kegiatan yang sesuai dengan kemampuannya. Anak-anak ini akian mampu mengatasi segala rintangan yang menghalanginya dalam hidupnya kelak.
  1. Bayi Bukan Benda Rapuh
Bayi tidaklah rapuh. Jika anda menyentuh dan menggendongnya ia akan luluh berantakan. Si bayi pun sudah mampu bereaksi terhadap rangsangan-rangsangan dari luar dan dalam tubuhnya. Jadi jangan takut untuk menyentuh, menggendong, menimang bayi anda. Jangan takut memberinya makanan dan mencukupi segala kebutuhannya.
  1. Hubungan Bayi Dengan Lingkungan
Dengan kemajuan tekhnik setiap saat orang berusaha menemukan sesuatu yang membuat hidup makin praktis. Misalnya, dicari akal membuat botol susu sedemikian rupa sehingga bayi dapat diberi minum tanpa ibu harus memegangi botolnya, jadi ibu bisa mengerjakan pekerjaan yang lain. Padahal saat bayi minum ini hubungan antara ibu dan bayi dapat dibina. Ibu dapat menunjuukkan cinta kasihnya pada si bayi dan si bayi dapat merasakan bahwa ibu mencintai dan memperhatikannya. Selain itu, dengan makin banyknnya ibu-ibu yang bekerja diluar rumha, makin renggang juga hubungan ibu dan bayi. Sering bayi ini, dititipkan pada seorang pembantu rumah tangga atau perawat atau sanak keluaerga lainnya.
  1. Bagaimana sebaiknya ?
Pemberian susu botol hendaknya dibatasi pada keadaan-keadaan tertentu saja. Misanya ibu mempunyai anak kembar sehingga tidak mungkin menyusui keduanya sekaligus. Atau ibu sakit keras atau sakit menular dan dilarang dokter menyusui. Selain itu, gendonglah si kecil sesering mungkin dengan sehelai kain panjang sementara ibu melakukan pekerjaan rumah tangga sehari-hari, sehingga ia bisa merasakan kehadiran ibunya sepenuhnya.
Komunikasi Terapeutik Dengan Bayi
1.    Memanggil namanya dengan benar
2.    Memberikan senyuman dan sentuhan yang hangat
3.    Merangsang pendengaran bayi dengan mainan yang bersuara halus
Contoh: musik baby clasic, mainan gemericik
4.    Mengajak bayi main ci lu bak
5.    Menunjukkan cara mengucapkan suku kata
Contoh: ma-ma, pa-pa, su-su
6.    Melihat tanda-tanda ketidaknyamanan pada bayi
a.       Ngompol
b.      Haus
c.       Mengantuk
d.      Bingung
7.    Menyenyikan bayi lagu sederhana
B.     Membangun Hubungan Dengan Balita Anak
1.      Pada usia 3-6 tahun anak-anak sangat memuja orang tua
Mereka mengagumi semua sifat yang terdapat pada orang tuanya. Kebijaksanaan, kekuatan dan daya tarik orang tuanya. Anak laki-laki ingin sekali menjadi seperti ayah. Sepanjang hari ia berusaha menirukan semua tingkah laku ayahnya sebaliknya anak-anak perempuan akan menirukan ibunya. Mereka memperhatikan cara-car ibu berdandan, memperhatikan ibu jika sedang memasak atau jika sedang bercakap-cakap dengan tukang sayur atau tetangga. Pada usia ini anak-anak sangat peka terhadap arti cinta kasih orangtuanya. Kalau mereka merasa bahwa cinta orang tua mereka sangat besar terhadap dirinya mereka akan mampu mencintai orangtua dan saudara-saudaranya.
2.      Anak-anak yang ideal
Anak-anak kecil belum dapat membedakan baik atau buruknya sesuatu. Tugas andalah untuk membimbingnya. Bayi yang berusia 9 bulan harus diberi pengertian bahwa tidak boleh menggigit pipi ibu dan menarik rambutnya. Pada usia 1-2 tahu mereka harus ditegur jika mereka merusakkan barang-barang dengan sengaja. Pada usia 2 tahun mereka harus sudah mampu memungut sendiri barang-barang yang dilemparnya. Pada usi 3 tahun anda dapat meminta bantuannya menutup meja. Pada usia 7-8 tahun mereka harus dapat membantu melakukan pekerjaan rumah yang sederhana.  Anak-anak akan mendengarkan percakapan-percakapan orang tua. Berbagai masalah yang timbul dan cara-cara orang tua mengatasinya. Selain itu pengaruh-pengaruh dari teman-teman sekolahnya dari guru-gurunya dan teman bermain tururt mempengaruhi pertumbuhan jiwa si anak.
3.      Kesulitan yang harus dihadapi jika mempunyai anak
Sebagai orang tua anda tentu saja tidak mau dikekang anak-anak anda. Anda mencintai anak-anak dan ingin memiliki anak-anak sendiri, tetapi anda pun ingin tetap memiliki sedikit kebebasan. Anda mencintai anak-anak anda seperti dulu anda dicintai orang tua anda
Merawat, mengasuh, membesarkan anak-anak dengan melihat mereka tumbuh dan berkembang menjadi orang yang baik dan berguna, memberikan suatu kepuasan yang tidak ada taranya, walaupun anda harus bekerja keras untuk itu.
4.      Anak-anak senang diperlakukan dengan baik
Sebagai orang tua anda harus menempatkan anak-anak anda dibawah kontrol anda. Dan segera bertindak tegas jika mulai tampak gejala-gejala penyimpangan. Ketegasan yang tepat dan terletak pada tempatnya merupakan salah satu segi dari cinta kasih orang tua. Ketegasan membuat anak-anak dapat menghargai perasaan orang tuanya dan mereka akan membalas cinta orang tuanya yang telah menolongnya terhindar dari kesulitan-kesulitan.
Komunikasi Terapeutik Dengan Balita Anak
1.      Dengarkan dulu apa yang ingin diungkapkan anak
2.      Pahami perasaan anak
3.      Mendengarkan aktif apa yang diungkapkan anak
4.      Gunakan ”pesan saya” buka ”pesan kamu”
5.      Dalam penyampaian pesan, lakukan :
a.       Berdiri / duduk sejajar dengan anak waktu berbicara
b.      Pandang mata anak
c.       Berbicara tenang dan pelan
d.      Gunakan kata-kata sederhana
e.       Pesan yang disampaikan singkat tapi jelas
  1. Hindari kebiasaan/gaya yang menghambat berkomunikasi dengan anak, seperti:
a.       Berlagak menghakimi
b.      Sok tahu
c.       Suka mengkritik atau menyindir
d.      Suka memberi ceramah atau nasehat
e.       Bertindak sebagai penghibur
f.       Seka menganalisa, menentukan jenis kesalahan anak
C.        Membangun Hubungan Dengan Kelompok Lansia
Sebagai orang tua baru, tentu saja anda belum berpengalaman. Karena itu dari pihak anda jangan segan-segan meminta nasehat dan saran dari orang tua atau mertua anda. Anda dapat mempertimbangkannya. Jika sekiranya cocok untuk anak anda dan anda sendiri, anda dapat melaksanakannya. Seandainya tidak cocok, tidak ada salahnya, jika tidak anda laksanakan. Terangkan pada mereka bahwa dalam hal ini anda kurang setuju dengan mereka. Biasanya mereka akan mau mengerti apalagi jika anda menerengkan alasannya. Dengan demikian hubungan baik akan terpelihara
Komunikasi Terapeutik Dengan Lansia
1.      Menanyakan masa lalu
2.      Menghormati dan menghargai setiap ucapannya
3.      Tidak menggurui
4.      Memberikan sentuhan yang hangat
5.      Menatap saat bicara
6.      Volume suara disesuaikan
 BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Komunikasi dengan anak merupakan sesuatu yang penting dalam menjaga hubungan dengan anak, melalui komunikasi ini pula perawat dapat memudahkan mengambil berbagai data yang terdapat pada diri anak yang selanjutnya digunakan dalam penentuan masalah keperawatan atau tindakan keperawatan. Dalam proses berkomunikasi dengan anak sangat perlu memperhatikan prinsip-prinsip, strategi / tehnik, dan hambatan - hambatan yang mungkin akan timbul / ada dalam komunikasi. Tehnik komunikasi dengan anak sangatlah bervariasi, tergantung pada umur dari anak tersebut. Pembagian rentang 19 umur dapat dibedakan atas bayi (0-1), toddler (1-3), anak-anak pra sekolah (3-5), anak usia sekolah (5-12).
B.     Saran
1.         Dengan penulisan maklah ini penulis mengharapkan agar pembaca dalamberkomunikasi dengan anak lebih efektif karena telah mengetahui bagaimanaprinsip dan strategi berkomunikasi dengan anak, serta mengetahui hambatanyang akan ditemui [ada saat akan berkomunikasi dengan anak.
2.         Dalam penyusunan / penulisan suatu karya tulis (makalah) sebaiknyamenggunakan banyak literature walaupun nantinya tidak menutupkemungkinan dapat memperbesar dalam kesulitan penyusunan.
 DAFTAR PUSTAKA

Dalami, Ermawati., dkk. 2009. Buku Saku Komunikasi Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media.
Mundakir. 2006. Komunikasi Keperawatan Aplikasi dalam Pelayanan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Zen, Pribadi. 2013. Panduan Komunikasi Efektif untuk Bekal Keperawatan Profesional. Yogyakarta: D-Medika.

Post a Comment

Previous Post Next Post