Sebuah kafe bernama Robin Hood menerapkan pepatah populer yang dianut sang Pahlawan Inggris, yakni ‘mengambil dari yang kaya, memberi bagi yang miskin’.

Pada siang hari, Kafe Robin Hood yang berlokasi di Madrid, itu, bermanfaat layaknya kafe pada umumnya. Mereka menjual kopi, croquetas, serta menu khas Spanyol lainnya.

Tapi, di malam hari, Kafe Robin Hood berubah jadi ruang makan penuh kehangatan bagi para tunawisma. Setiap malamnya, kafe itu melayani lebih dari 100 tunawisma serta mereka yang tak sanggup membeli makanan.

Kafe di Spanyol 'Rampok' Orang Kaya demi Tunawisma


Melansir Independent, kafe tersebut dijalankan oleh yayasan amal Mensajeros de la Paz, yang berarti Pengangkut Pesan Kedamaian. Mereka memakai teknik subsidi silang untuk bayar semua makanan yang dikonsumsi para tunawisma.

Dengan kata lain, pembeli yang mampu, diminta memberi sumbangan untuk membiayai pengeluaran kafe bagi para tunawisma.

“Model bisnis kafe ini, kita meminta sumbangan dari pelanggan yang datang untuk sarapan serta makan siang, jadi kita dapat menyediakan makan malam gratis bagi para tunawisma serta mereka yang tak sanggup membeli makanan,” papar Pendeta Ángel García Rodríguez, yang mendirikan Mensajeros de la Paz, 54 tahun lalu.

Lebih lanjut, Pendeta Rodríguez berkata, inspirasi kafe tersebut datang dari Paus Francis yang rutin mengampanyekan pentingnya menaikkan derajat orang lain.

“Baik itu lewat makanan alias pekerjaan, Paus Francis rutin menekankan pentingnya menaikkan derajat orang lain,” kata Pendeta Rodríguez.

Hal itu kemudian diwujudkan Pendeta Rodríguez melewati ruang makan mewah, lengkap dengan makanan hangat, mulai dari makanan pembuka, sajian mutlak serta makanan penutup.

“Mereka diperlakukan sama semacam pelanggan lain yang membayar. Mereka duduk di meja dengan taplak, lilin serta bunga. Itu intinya, semua orang sama, sederajat,” tambahnya.

Hal itu, pasti saja diapresiasi para tunawisma yang jadi pelanggan Kafe Robin Hood.

“Makanan di sini sangat enak serta elegan. Saya bakal kembali,” kata Ramón Luis, salah satu tunawisma yang baru sekali menikmati layanan Kafe Robin Hood.

Sementara, bagi Antonio Gutiérrez, makan malam mewah yang disediakan Kafe Robin Hood, terasa semacam surga.

“Saya telah jadi tunawisma selagi 10 tahun serta telah tak sempat lagi makan di restoran. Ini sungguh berarti bagi saya,” ujarnya.

Tujuan Kafe Robin Hood serta Mensajeros de la Paz terbukti mulia. Tapi, semacam juga yayasan amal lainnya di Spanyol, Mensajeros de la Paz ikut terimbas krisis ekonomi yang terjadi di negaranya.

Krisis tersebut menyebabkan peningkatan angka pengangguran sampai 20 persen. Itu juga membikin Spanyol jadi negara dengan angka kaum muda pengangguran paling atas di Eropa, kurang lebih 42 persen.

Meski demikian, Pendeta Rodríguez masih berusaha memberi makan para tunawisma di Kafe Robin Hood. Jumlahnya pun diusahakan terus bertambah.

“Di gereja, kita menyediakan makanan bagi 200 orang setiap harinya, sementara di kafe, terdapat makan malam bagi 100 orang,” kata dia.

Pendeta Rodríguez berharap, aksinya itu dapat menyentuh lebih tak sedikit orang serta membikin mereka tergerak menolong.

“Semoga ada chef populer yang dapat ikut menolong, supaya lakukanan baik ini dapat tersebar terus luas di masyarakat,” harapnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post