Makanan Indonesia terbukti dikenal dengan cita rasanya yang kuat dan punya tidak sedikit bumbu. Tetapi berbagai makanan lainnya juga punya cita rasa pedas.
Di satu sisi, rasa makanan yang berbumbu kuat dan pedas ini bakal membikin rindu. Tetapi bagi warga Eropa, rasa pedas dan bumbu kuat ini sedikit tidak dapat diterima.
Semacam warga Eropa pada umumnya salah seorang tamu dalam Indonesian Food Tour di Sasazu restoran, Bratislava yang hadir mempertanyakan soal tingkat kepedasan makanan Indonesia.
Warga Bratislava yang punya cita rasa makanan manis terbukti tidak lebih bersahabat dengan rasa pedas. Ada rasa 'takut' yang terselip saat mencicip makanan tersebut.
"Kami membikin makanan Indonesia di sini dengan rasa aslinya," kata chef Maxie Millian.
"Jadi kita masih menggunakan cabai dan juga rempah lainnya semacam saat memasak di Indonesia sebab ini masakan Indonesia autentik," katanya.
Senada dengan Maxie, Renatta juga mengungkapkan persetujuannya. Tetapi dirinya mengungkapkan bahwa sebetulnya stigma makanan Indonesia itu pedas dan 'agresif' tidak sepenuhnya benar.
"Sebetulnya tingkat pedas dalam setiap makanan itu tidak sama-beda. Tidak semua makanan yang dianggap pedas itu sangatlah pedas," kata Renatta.
"Sebab setiap keluarga punya resep yang tidak sama bahkan untuk satu makanan yang sama, rendang umpama. Resepnya tidak sama-beda tergolong tingkat kepedasannya."
Fitri Riyanti, Kuasa Ad Interim KBRI Bratislava mengungkapkan bahwa untuk dapat merajai lidah Eropa, masakan Indonesia wajib sedikit berbenah dan dimodifikasi.
"Modifikasinya bukan soal fusion. Tapi dari tingkat kepedasannya. Warga Eropa tidak dapat makan pedas, sehingga wajib ada sedikit adaptasi soal ini," ucapnya.
"Jadi dapat masih autentik tapi tidak terlalu pedas dan sesuai dengan lidah orang Eropa."
Keotentikan rasa makanan Indonesia, diungkapkan Fitri sebetulnya dapat ditandai dengan adanya santan, gula Jawa, dan kecap manis dalam sajiannya.
"Itu yang buat makanan Indonesia sehingga gurih dan sedap. Semua makanan dengan bahan ini sangat disukai oleh warga Bratislava."
Tags
Kuliner Masakan
Post a Comment